Setiap
kehidupan maupun kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains,
teknologi, dan teknik yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan
dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk
mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Bisa
dibilang hal-hal yang dibutuhkan untuk mengolah sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Sains, teknologi, dan teknik dapat berkembang melalui
kreativitas penemuan (discovery)
penciptaan, melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata sains, teknologi, dan teknik bagi manusia sangat
tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya.
Sains sebagai “body of knowledge”
yang kita ketahui saat ini adalah batang tubuh dari ilmu pengetahuan untuk
mengamati berbagai fenomena dalam kehidupan. Kemudian fenomena tersebut
direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu teori. Maka
kebenaran sains adalah bila suatu fenomena alami dapat cocok pada model-model
dari suatu paradigma yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut
tidak lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena
tersebut merupakan suatu anomali, anomali adalah penyimpangan atau
keanehan yang terjadi atau dengan kata lain tidak seperti biasanya. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila hal
demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami kegagalan sebagai
paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang membentuk
paradigma baru. Fenomena alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya
telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya gaya gravitasi dan
elektromagnetik, adanya elektron dan neutron didalam atom, dan lain sebagainya
merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah alam raya
ini, jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Kegiatan berpikir
yang melibatkan level kognitif mempunyai peran penting bagi keberhasilan
pembelajaran, karena sebagian aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan
masalah berfikir.
Metode ilmiah adalah proses
keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis melalui bukti fisis.
Langkah-langkah Metode
Ilmiah
1.
Observasi Awal
Peneliti
mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Pada kegiatan ini dilakukan
karakterisasi objek dan analisis terhadap sifat-sifatnya.
2.
Identifikasi Masalah
Menemukan
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
3.
Perumusan hipotesis
Membuat
rumusan awal yang menjelaskan permasalahan yang ingin diangkat. Hipotesis
bersifat sementara karena belum adanya hasil objektif dari eksperimen, oleh
karena itu hipotesis tidak bisa dijadikan kesimpulan hasil penelitian ilmiah.
4.
Eksperimen
Percobaan-percobaan
yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang ingin diidentifikasi. Melakukan
eksperimen variabel-variabel yang berpengaruh pada proses fisis dikendalikan
sebaik mungkin, sehingga peneliti benar-benar mengetahui faktor apa saja yang
berpengaruh pada hasil eksperimen tersebut.
5.
Analisis Hasil
Peneliti
melakukan analisis terhadap hasil eksperimen. Analisis ini dikembangkan dari
rumusan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, terutama apakah hipotesis yang
dibuat dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. Jika
terdapat hubungan yang jelas atau kesesuaian antara hasil eksperimen dengan
hipotesis, maka hasil analisis dapat dijadikan sebagai dasar penarikan
kesimpulan. Jika tidak, maka dilakukan pengulangan langkah-langkah sebelumnya.
Pengulangan dapat dilakukan dari tahapan perumusan hipotesis atau dari tahap
eksperimen.
6.
Penarikan kesimpulan
Penarikan
kesimpulan menjadi penutup dari langkah-langkah penelitian dengan metode
ilmiah. Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti
dapat menarik kesimpulan yang menggambarkan
inti dari hasil eksperimen dan tidak keluar dari eksperimen yang dilakukan.
Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan budidaya akalnya
dan eksplorasi ide-ide barunya. Manusia harus menggunakan akal pikirannya dalam
pencetusan teknologi berdasarkan ratio nalar yang masuk dalam logika dan kemudian
membuatnya menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa
dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu
manusia dalam merekayasa. Pesatnya perkembangan teknologi dalam dekade
terakhir ini, pastinya telah memberikan dampak dalam pengembangan IPTEK di
semua bidang, baik positif maupun negatif yang sangat signifikan.
Teknologi mengacu pada cara
membuat atau melakukan sesuatu. Teknologi hanya mengacu pada industri proses
yang berhasil operasi kerajinan. Teknologi mengacu pada semua proses yang
berhubungan dengan bahan. Teknologi selalu harus dipelajari, apakah dalam
bentuk ketangkasan manual atau sebagai diterapkan ilmu pengetahuan.
Teknik/engineering secara umum
diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknik adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu
yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia.
Teknik adalah profesi di mana
pengetahuan dari ilmu matematika dan alam yang diperoleh dengan belajar,
pengalaman, dan praktik diterapkan dengan penilaian mengembangkan cara untuk
memanfaatkan bahan secara ekonomis dan kekuatan alam untuk kepentingan umat
manusia. Praktek teknik biasanya dilakukan oleh tim, dan setiap anggota tim
berkontribusi pengetahuan khusus untuk solusi masalah. Itu fungsi yang
dilakukan oleh insinyur dapat diklasifikasikan luas sebagai penelitian,
pengembangan, desain, pengujian, perencanaan, produksi, operasi, penjualan, layanan,
dan administrasi.
Ada beberapa fase proses teknik
yang dialami dalam kehidupan manusia yakni :
1.
Fase teknik
destruktif.
Pada fase ini, untuk memecahkan
segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam,
tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam.
2.
Fase teknik
konstruktif.
Masyarakat pada fase ini telah
mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang
sebelumnya tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit
manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar
sehinggamerupakan “ the second nature “ atau alam kedua.
3.
Fase modern.
Fase ini merupakan puncak
perkembangan teknik yang telah dicapai manusia. Teknik modern
ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu
membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Ciri peradaban mesin
diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan
diciptakannya bahasa simbol yang satu ,
seragam.
1.
Sains ialah tubuh pengetahuan yang telah
terakumulasi dari waktu ke waktu dari sebuah pemeriksaan ilmiah yang
menghasilkan pengetahuan baru. Ilmu pengetahuan dari sains berperan
menginformasikan proses rancangan teknik.
2.
Teknologi ialah keseluruhan sistem dari
orang dan organisasi, pengetahuan, proses, dan perangkat-perangkat yang
kemudian menciptakan benda dan mengoperasikannya. Manusia telah menciptakan
teknologi untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Banyak dari teknologi
modern ialah produk dari sains dan teknik.
3.
Teknik merupakan batang tubuh pengetahuan tentang desain dan penciptaan
benda buatan manusia dan sebuah proses untuk memecahkan masalah. Teknik
memanfaatkan konsep dan sains, matematika, dan alat-alat teknologi.
No comments:
Post a Comment